Saya lahir di Palu, Sulawesi Tengah, dan hidup di sana selama 16 tahun.
Namun orang tua saya bukanlah orang Sulawesi. Ayah saya berasal dari
Jawa Timur, sedangkan ibu saya berasal dari Jawa Tengah. Kota Palu yaitu
ibu kota Sulawesi Tengah. Kota yang sudah tiga tahun tak saya kunjungi
ini merupakan kota yang sangat besar dan indah. Berikut info tentang
kota Palu.
Makanan khas kota Palu
Kaledo
Kaledo merupakan Sup Tulang Sapi yang dimasak hingga empuk.
Kuahnya yang bening memiliki rasa bumbu yang kuat yang merupakan
campuran berbagai bumbu seperti asam jawa, cabe rawit, dan garam. Kaledo
disajikan beserta dengan Nasi atau Ubi. Kuahnya pun menyegarkan badan
dengan rasa asam yang dominan dicampur rasa pedas cabe rawit.
Uta Kelo/Sayur Kelor
Uta Kelo merupakan sayur yang berbahan dasar daun kelor. Kuahnya
bersantan dan gurih terbuat dari campuran santan kelapa, daun kelor, dan
biasanya dicampur dengan berbagai bahan seperti Palola Ngura/Terong
Muda, Loka Ngura/Pisang Puda, Pusu/Jantung Pisang, Kasubi/Ubi, dan
Lamale/Udang Kecil.
Duo Sole/Teri Goreng
Duo adalah makanan khas masyarakat kota palu. makanan yang berbahan
dasar Teri ini mempunyai rasa asin, gurih, dan pedas karena masyarakat
kaili sangat terkenal dengan masakan pedasnya. Duo terbuat dari teri
yang dimasak bersama irisan bawang khas Palu.
Palu Mara/Sayur Ikan
Palu Mara atau biasa di sebut Sayur Ikan merupakan sayur yang berbahan
dasar ikan. Kuahnya berwarna kuning karena campuran kunyit dan
menggunakan asam jawa dengan sedikit cabe untuk rasa pedas.
Bau Ngau/Ikan Kering
Bau Ngau atau Ikan Kering adalah salah satu makanan khas di kota palu,
berbahan dasar ikan yang di keringkan dan di sirami oleh air laut
sehingga membuat rasanya asin. Bau Ngau biasa di sajikan dengan cara di
goreng atau di bakar.
Pariwisata kota Palu
Danau Sibili
Danau Sibili, Pantoloan,Tawaeli
Danau Sibili
merupakan danau alam yang terletak di Kelurahan Pantoloan Kecamatan
Tawaeli, Kota Palu. danau ini merupakan salah satu objek wisata
kebanggaan masyarakat tawaeli karena pemandangannya yang indah. Danau
yang terletak 24 km di utara Kota Palu ini awalnya merupakan danau yang
dijadikan tempat pemancingan ikan oleh masyarakat sekitar. Tetapi,
karena seringnya pengunjung yang datang dari luar Kecamatan Tawaeli
untuk datang berwisata akhirnya danau ini dijadikan salah satu objek
wisata andalan di kecamatan tersebut.
Danau Sibili yang indah telah menjadi tempat wisata bagi masyarakat
sekitar maupun dari luar kota Palu. Wisata yang menjadi andalan di sini
adalah wisata Mancing dgn berbagai jenis varietas ikan seperti mas,
bawal, mujair, gabus dll. Di pinggir danau, ada sarana yang dapat
digunakan bagi Anda yang ingin menikmati keindahan danau, seperti perahu
tradisional.
Banua Mbaso (Sou Raja)
Sou Raja, Palu Barat
Banua Mbaso atau Souraja adalah istana dari
Kerajaan Palu
pada masa sebelum kemerdekaan. Kata Souraja dapat diartikan rumah
besar, merupakan rumah kediaman tidak resmi dari manggan atau raja
beserta keluarga-keluarganya. Rumah orang biasa atau rakyat kebanyakan
meskipun bentuk dan ukurannya sama dengan souraja.
Bangunan Souraja berbentuk rumah panggung yang ditopang sejumlah
tiang kayu balok persegi empat dari kayu keras seperti kayu ulin, bayan,
atau sejenisnya. Atapnya berbentuk piramide segitiga, bagian depan dan
belakang atapnya ditutup dengan papan yang dihiasi dengan ukiran disebut
panapiri dan pada ujung bubungan bagian depan dan belakang diletakkan
mahkota berukir disebut bangko-bangko. Seluruh bahan bangunan mulai dari
lantai, dinding balok-balok terbagi atas tiga ruangan, yaitu:
Ruang depan disebut lonta karawana yang dibiarkan kosong, berfungsi
untuk menerima tamu. Dahulu sebelum ada meja kursi, di ruangan ini
dibentangkan tikar atau onysa. Ruangan ini juga untuk tempat tidur tamu
yang menginap.
Ruangan kedua adalah ruang tengah, disebut lonta tata ugana
diperuntukkan bagi tamu keluarga serta lonta rorana yaitu ruang
belakang, berfungsi sebagai ruang makan, tetapi kadang-kadang ruang
makan berada di lonta tatangana. Antara dinding dan dibuat kamar-kamar
tidur. Khusus untuk kamar tidur perempuan atau anak-anak gadis biasanya
ditempatkan di pojok belakang lonta rarana, maksudnya agar mudah diawasi
oleh orang tua. Untuk tamu perempuan dan para kenalan dekat diterima di
ruang makan.
Ruang dapur, sumur dan jamban dibuatkan bangunan tambahan atau
ruangan lain di bagian belakang rumah induk. Untuk menghubungkan rumah
induk dengan dapur atau urang avu dibuatkan jembatan beratap disebut
hambate atau bahasa bugis Jongke. Di bagian ini kadang-kadang dibuatkan
pekuntu yakni ruangan terbuka untuk berangin-angin anggota keluarga. Di
kolong dapur diberi pagar sekeliling, sedangkan di bawah rumah induk
dibiarkan terbuka dan kadang-kadang menjadi ruang kerja untuk
pertukangan, atau keperluan-keperluan lainnya. Sedangkan loteng rumah
dipergunakan untuk mentimpan benda-benda pusaka dan lain-lain.
Secara keseluruhan, bangunan Souraja cukup unik dan arsitik
lebih-lebih bila dilihat dari hiasannya berupa kaligrafi huruf Arab
tertampang pada jelusi-jelusi pintu atau jendela, atau ukiran pada
dinding, loteng, di bagian lonta-karavana, pinggira cucuran atap,
papanini, bangko-bangko dengan motif bunga-bungaan dan daun-daunan.
Semua hiasan tersebut melambangkan kesuburan, kemuliaan, keramah-tamahan
dan kesejahteraan bagi penghuninya.
Jembatan Gantung
Jembatan Gantung, Tatanga
Jembatan Gantung Merupakan jembatan penghubung dua kelurahan di
Kecamatan Tatanga dan Kecamatan Palu selatan yang terpisah oleh sungai
Palu. Jembatan ini adalah hasil dari kerjasama calon legislatif Pemilu
2004 dan pemerintah Kota Palu yang bertujuan menghubungkan keluarga yang
telah lama terpisah.
Masjid ‘Apung’ Argam Bab Al Rahman
Masjid terapung, Palu Barat
Masjid ini memiliki luas 121 meter persegi dan mampu menampung sebanyak
150 orang. Masjid ini berlantai satu dengan empat menara di ke empat
sudutnya. Masjid ini sering disebut masjid apung karena posisinya
menjorok 30 meter ke laut yang seakan-akan mengapung. Panorama bentang
pegunungan dan Teluk Palu menambah keindahan bagi para jamaah maupun
wisatawan yang ingin menikmati wisata religi di Kota Palu.
Kawasan Wisata Religi Sis Al Jufrie
Masjid Al Khairat, Palu Barat
Kawasan ini terletak di sepanjang Jalan Sis Aljufrie, Kelurahan Boyaoge,
Kecamatan Tatanga dan Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat. Dijalan
ini terdapat berbagai macam objek wisata belanja dan objek wisata
Religi. Objek wisata perbelanjaan yang ada disini aalah Pertokoan Palu
Plaza. disini masyarakat kota palu menjual berbagai macam kuliner,
Pakaian dan oleh – oleh. Objek wisata Religi dikawasan ini terletak
didepan pertokoan Palu plaza, yaitu Yayasan AL Khairaat Pusat yang
merupakan Organisasi Islam Terbesar di Indonesia Timur. Disana terdapat
makam Idrus Bin Salim Al Jufrie (SIS AL JUFRIE) Pendiri AL Khairaat,
Masjid AL Khairaat, Masjid Nurul Khairaat, Dan Masjid Nur Sa’adah, dan
Beberapa Sekolah berbasis islam.
Museum Sulawesi Tengah
Museum Sulawesi Tangah, Palu Barat
Museum ini adalah museum terbesar di Sulawesi Tengah, terletak di Palu
Barat. Di museum ini terdapat berbagai macam replika baju adat dari
semua kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Tengah, sejarah mangenai
Sulawesi Tengah dan lain lain. yang menarik dari museum ini adalah batu
megalith berbentuk manusia yang dibuat oleh nenek moyang suku Kaili yang
berasal dari Lembah Napu yang bentuknya hampir mirip dengan batu
megalith berbentuk manusia di
Pulau Paskah,
Samudera Pasifik.
Taman Ria
Pantai Taman Ria, Palu Barat
Taman Ria merupakan objek wisata yang terletak di Kelurahan Lere, Palu
Barat. Taman Ria sangat terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya
yang indah. Apabila anda ke Taman Ria belum lengkap rasanya jika belum
mencicipi jagung bakar, pisang gepe, dan saraba yang dijual oleh
pedagang setempat.